Kebetulan tadi malam merupakan acara seratus hari sang tuan guru Kyai Achmad Asrori. jadi sekalian ikut khidmat dalam cara tersebut. ya...kemudian keliling-keliling pondok sambil memperhatikan para santri khidmat dalam renungan tadi malam. setelah itu aku ngopi ke tanah merah bersama sugeng
waktu semakin mendekati acara tawasul di sekretariat perak. Akupun segera bergegas kesana. berbekal rokok kubonceng sugeng kesana. setelah setengah jam akhirnya sampai juga di sekretariat.
"assalamu alaikum" ucap salamku kepada saudara jama'ah. kemudian bersalam dengan mereka
tak berapa lama berselang,Aba Latif datang, lalu kucium tangan beliau sebagai penghormatanku kepada Aba Bur.
malam itu kami semua santai menikmati gorengan dan kerupuk. heheehe , entah siapa yang bawa kerupuk tapi yangjelas kerupuk tersebut melempem
. namun tak apalah. toh yang bawa kerupuk itu ikhlas. Lagian hahaha yang paling banyak habiskan kerupuk itu pun aku
Kuliat Aba Latif sedang menerima telepon dari Aba Bor. Memang Aba Latif terkenal bengal terhadap guru, maklum memang sifat para santri perak begitu, namun jangan ditanya tentang rasa setia kawan mereka. Ikatan persaudaraan mereka sangatlah kuat, apalagi sikat konyol mereka. Sampai-sampai sang mursyd pun mengakui sepak terjang santri perak
Waktu telah menginjak jam dimlainya acra tawasul, kamipun memposisikan diri guna melaksanakan acara tawasulan. Semua santri larut dam konsentrasi tinggi. Lain lagi dengan aku diwaktu acara rasa kantuk itu melandaku. Namun semua itu bisa aku tahan hingga aku bisa mengikuti tawasulan sampai berakhir.
Kuseruput kopi untuk melawan rasa kantuk. sambil menikmati rahmat tuhan yang turun dimalam itu. gelak tawa menyeruak endengar banyolan mbah Ugeng yang menceritakan pengalamanya diwaktu beliau nyantri dulu. dan tak ketinggalan juga Makka'ek ( Aba ros ) memberikan wejangan pengalaman beliu
oh Nikmatnya persaudaran ini.
|